Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

2018 dan 2019, Pembelajaran dan Harapan

Hai 2018, Terima kasih atas waktunya, sudah hampir satu tahun kita melalui banyak hal bersama. Betapa banyak pelajaran yang kamu berikan. Dan aku tahu tidak semua pelajaran aku sukai, namun jelas semua yang kamu beri bermanfaat. Begitu banyak visi yang ingin aku gapai bersamamu, namun aku belum menyamakan langkah kita untuk sampai ke tujuan. Selama kita melewati setahun bersama, tentu kamu menyaksikan malam dan siangku yang kadang berubah tak menentu. Kau saksi terbitnya senyum di lengkung bibirku bahkan sebelum matahari menyeruakkan cahayanya. Kau saksi pula mata sembabku bagai bulan purnama, walau sabit masih menggantung mesra. Kau saksi nafasku tersekat menyesakkan dada hingga air mata dan udara tersekat di dimensi berbeda. Kau adalah tahun luar biasa bagiku. Tahun yang menguatkanku atas segala kenyataan yang memang tak selalu sesuai inginku. Kau ajarkan aku untuk bangkit dan berhenti menyandarkan harap pada bukan yang memiliki dunia. Kau tahu, betapa banyak pelajaran yang membuat

Cyber Bullying

Okay, randomly I wanna write about it. Memang sih istilah "cyber bullying" lebih ngetrend di beberapa tahun terakhir. Tapi sadar ga sadar, dimasa muda kita (sekarang ga tua-tua banget sih) semenjak kenal yang namanya internet terlebih social media, Kita pernah jadi bagian itu. Entah korban atau pelaku. Let me take my case. Years ago, waktu Facebook blm punya banyak saingan seperti sekarang ini, rasanya itu tempat populer to make virtual friends. Selain itu seperti salah satu nama fiturnya yaitu "wall", Facebook memberikan wadah untuk penggunanya menulis apa saja yang ada dikepalanya, mulai dari Hal yang bermanfaat sampai hal private pun ditulis. So do I. Sebut aja aku belum dewasa saat itu. Banyaak posting yang aku buat yang sejujurnya setelah bertahun-tahun kemudian dibaca oleh aku dihari ini semacam, Ihhhhh gw nulis apaan, malu-maluin banget. Alay Ya semacam itu ekspresi aku baca postingan lampau. Tapi ada hal yang aku sadari saat itu, semoga ini diambi

Ale dan Rosa

“Rosalinda, apakah kau mencintaiku?” tanyanya harap-harap cemas. Matanya menuju tanah tak mengarah pada lawan bicaranya. “hmmm.. aku rasa belum Alejandro.” Jawab wanita itu sambil memandang sepanjang layang-layang di langit senja. Wajah Ale semakin tertekuk menunduk. Dalam batinnya, Jadi selama ini, perhatian yang kuberikan sama sekali tak menyentuh hatinya “aku belum memutuskan akan mencintaimu atau tidak.” Lanjut Rosa. “kenapa begitu Rosalinda?” Kini wajahnya terangkat dan menatap Rosa tak percaya. “karena kau belum memutuskan, apakah kau akan menjadikanku bagian masa depanmu atau hanya tertinggal dalam masa lalu.”

Hijab or Not

Iya sih kerudungan, panjang lagi, tapi tetap ya kelakuan mah minus. Mending juga ga pake kerudung sekalian tapi kelakuan bener. Pernah dengar komentar/opini semacam di atas? If yesss.. jangan khawatir, kita bukan diajang kompetisi dan mereka bukan jurinya, they won't make you loose or win. Their opinions are nonsense. 😁 Memakai kerudung atau lazimnya kini sering disebut hijab itu kewajiban, bukan suatu parameter untuk menjadikan standar pemakainya akan berlaku bak malaikat yang ga pernah salah, dan saat laku salah sedikit aja, langsung dihina dina. We're human too, mau pakai kerudung atau ga, mau agamanya apapun. Sehingga penggunaan kerudung dan perilaku seseorang ga selalu bisa dianggap berbanding lurus. Walau memang seseorang yang sedang berusaha mematuhi perintah Allah, tentu insyaaAllah mempunyai penilaian tersendiri dari sisi Rabb nya. Dengan bermula hatinya memakai kerudung dan menjaganya untuk istiqomah memakainya, akan lebih indah menyemangatinya dan menemaninya u

1440 Tahun Lalu..

Tepat 1440 tahun lalu, seseorang yang mulia bersama para sahabat setianya, meninggalkan kota kelahirannya.. Tepat 1440 tahun lalu, ia terusir dari tanah yang dicintainya karena teguh berpegang pada Rabb dan agamanya.. Tepat 1440 tahun lalu, para kaum yang berpindah, kaum muhajirin, disambut dan diterima oleh saudaranya, kaum anshar.. Dan masih banyak peristiwa yang perlu di urai dalam memperingati 1440 hijrahnya Sang Nabi, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa salam. Sosok mulia yang mengajarkan begitu banyak makna dalam setiap tarikan nafas hidupnya. Bagaimana berhijrah tak hanya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, selain Allah yang menjadi tujuannya. Bagaimana merelakan segala yang dicintai, tanah kelahiran, tempat tinggal, harta kekayaan hingga keluarga untuk menjemput ridho Rabb nya. Dan bagaimana meresapi syukur dari penerimaan oleh saudara baru yang menerima dengan kehangatan dan sukacita. Betapa bahagia ukhuwah yang terjalin karena Allah di hati masing-masingnya.

Bagaimana Perasaanmu? #3

Jika sedih adalah satu kata sebelum koma, maka masih ada cerita lain untuk mengakhiri bertemu titik. Dan cerita pun tak berhenti dari sekedar kalimat berjumpa titik hingga lembarnya terkumpul menjadi satu cerita utuh. "Kita telah menyepakati, bahwa kita berhenti pada tanda koma ini. Aku tak tahu apakah akan berakhir dengan orang yang berbeda atau denganmu hingga menemui titik." "Lalu?" Tanyanya lirih. "Lalu apa?" "Ya bagaimana bisa kau tidak menangis?" Tanyanya semakin penasaran. "Aku hanya tak menangis hari ini, di depanmu. Sudah aku habiskan semua sesak dan tangisku saat tak ada satu orang pun yang tahu, hingga tak tersisa." Dia mengernyitkan dahinya, lalu tertunduk. "Hidupku harus tetap berjalan. Aku tak boleh berhenti dengan kisah-kisah yang telah berlalu hingga tak berani membuka lembar yang baru bukan? Begitu pun denganmu. Walau nyatanya tak semudah itu saat dilembar selanjutnya aku menemukan tokoh baru yang datang pad

Bagaimana Perasaanmu? #2

Aku tak tahu bagaimana memaknai perasaan, sedang rasanya saja tak dapat dikecap oleh indera perasa. Fisiknya pun tak mampu terjamah, walau hanya sentuhan lembut antaranya dan tanganku yang menengadah. Rupanya pun dapat terlihat oleh mata, selain ilusi yang terus berubah, kadang bunga dimusim semi dan kadang pula badai yang siap membuat runtuh apapun yang dilewati. Sungguh ia hanya terdiri dari 4 huruf penyusun pada kata utamanya, namun dapat mengubah dunia hingga tak mampu berkata-kata. Lalu apakah dia? To be continued...

Bagaimana Perasaanmu? #1

Matanya menatap 30° kebawah, tepat ke arahku dengan tatapan seperti angin dingin yang membawa awan kelabu. "Bagaimana perasaanmu?" Aku membalas tatapnya yang serasa menusuk masuk kedalam mataku. "Bagaimana menurutmu?" Balik aku bertanya dengan sunggingan senyum bulan sabit tak lebih dari 1 cm ke kiri dan ke kanan. Dia melemparkan pandangannya jauh. Menarik nafas dalam dan membuang nafas serta pandangannya ke tanah. "Tidak kah kamu sedih?" "Jika itu pertanyaanmu tentu kamu tahu jawabnya, namun jika kamu bertanya, kenapa aku tak menangis, mungkin aku punya jawaban berbeda." Mata kami kembali bertemu. Alisnya menaik dan dahinya mengerut seperti bertanya tanpa kata. Lalu aku menambahkan, "Aku tak memintamu bertanya apa jawabannya atau pun melarangmu untuk tahu apa alasannya," Awan yang sebelumnya kelabu terbawa angin ke matanya, kini siap menurunkan hujannya pada langit gelap yang telah mendung sedari pagi. Tangannya meremas tanga

You are Perfect in your way

Ada yang menggelitik jari-jari ini buat nulis tentang: Kenapa tu orang begitu sih? Kok bisa-bisanya begitu? Wegelaseh habis manis sepah dibuang? Cuma inget pas perlunya aja, pas udah ga perlu? Ga dianggap sama sekali. Masih banyak lagi sih sebenernya. Dan kalimat-kalimat itu sebenarnya kalimat pop up yang temporary muncul saat emosi. Menarik memang. Permasalahan tentang manusia itu ga ada abisnya, sampai semua manusia habis dimuka bumi. Tapi pada saat itu gue juga udah ga ada dibumi masalahnya. Ya manusia memang ga ada yang sempurna. Klasik tapi emang bener. Klise tapi emang nyata. Oiya satu lagi kesumat gue buat orang yang judge duluan belum apa-apa. Semua nya salah dimatanya, dan dengan ketus bin pedes lupa bawa saringan buat jagain semburan saliva nya ngiris-ngiris perasaan orang. Padahal nyatanya dia aja no action . Okay, jadi gini, jaman sekarang gini ga bisa kelompokin orang cuma dari dua jenis, baik dan buruk. Masing-masing punya keduanya cuma porsinya yang beda. Dan

'98: Reformasi Pembangunan

1998, tahun dengan variasi momentum dalam perjalanan Indonesia Saat itu, tahun 1998, tak ada terlintas di pemahamanku betapa banyak peristiwa sejarah yang banyak mengubah wajah Indonesia dulu dan kini. Pada masa itu, aku seorang anak 6 tahun yang hanya merisaukan apakah bisa masuk SD pada tahun itu atau tidak. Menjadi bagian dari sejarah, hmm tidak, lebih tepatnya aku ada saat sejarah itu terjadi, walau namaku tentu tak akan menjadi bagian dari literatur perubahan bangsa. Sekelumit kisah sejarah yang belum pernah membuatku merasa tergerak secara emosional. Bukan marah atau benci. Tapi.. aku baru menyadari dan memutar imajinasi ulang bagaimana saat itu terjadi. Berawal dari A. Makmur Makka, Mr. Crack dari Pa repare , buku yang berkisah tentang Bapak BJ Habibie. Ya, Pak Habibie adalah sosok yang mempunyai peran besar, peralihan orde baru menjadi reformasi. Dan aku pun baru menyadari, bahwa periode ini, periode pengisian kekuasaan yang begitu singkat, namun sesuai nama kabinet yang dib

Mari Berbahagia

Bahagia itu diciptakan, bukan dicari apalagi dikejar Siapa yang mau bahagia? Pastinya semua mau dong ya, mana ada orang yang mau menderita. Bagi kamu, apa sih definisi bahagia itu? Karena kita ga akan tahu kita bahagia atau tidak kalau kita tidak tahu apa arti dari kata tersebut. Kalau kamu bertanya apa aku bahagia, jawabannya: Definitely yes yes yessssss!! Walau kadang suka lupa, tapi gapapa, itulah gunanya ada kamu untuk mengingatkan aku, dan begitupun aku yang ingin selalu mengingatkan kamu bahwa aku bahagia sudah mengenal kamu. 😂 Bagiku bahagia itu banyak. Seperti saat masih menghirup udara pagi, merasakan aroma tanah saat hujan, saat melihat orang lain tersenyum bahagia dan masih banyak lagi. Namun, pernah ga sih saat lihat pencapaian orang lain, lalu jadi baper ngerasa kita ga maju-maju sedangkan orang lain sudah sampai ini, itu dan sana? It's okay. Gapapa. Buat punya perasaan itu wajar kok. Jangan berlarut menyalahkan diri sendiri, karena memang manusia sudah kodra

Part 1: Positive Thinking

Positif thinking isn't an instant things Berpikir positif itu ga serta merta begitu aja disegala situasi dan kondisi bisa seperti itu. Dan orang yang terlihat selalu berpikiran positif pun ga berarti ga pernah berpikiran negatif. They fight the negativi ty on their min ds. Kenapa perlu berpikir positif? Karena berpikiran negatif tidak akan menyelesaikan masalah, justru menambah beban pikiran karena over thinking yang ga penting. Berpikir positif itu bisa bantu berpikir lebih jernih dan ga menambah masalah baru dari negative thinking yang berujung sensi sama orang lain 😂 Dan masih banyak lagi Bisa ber- positive thinki ng itu butuh ilmu dan latihan. Ga cukup waktu hanya sehari-dua hari buat jd terbiasa, dan ga cukup juga hanya baca buku sekilas tanpa direnungkan, diresapi dan dipraktekkan. Sepengalaman saya, saya membeli beberapa buku yang berhubungan dengan pengelolaan pikiran dan emosional, mencoba mencari celah tentang gimana sih praktek buat bisa jernih berpikir yang lebih

Unspoken words

Pernah ga merasa pengen cerita banyak, tapi pada akhirnya ga ada kata yang terucap selain diam? Momen ketika merasa ga ada orang yang pas buat jadi luapan curhat, sehingga aku berpikir hanya ke Allah lah aku curhat. Namun disaat aku seharusnya mulai curhat ke Allah, nyatanya lidahku pun tak tahu harus mulai dari mana. Saat itu aku hanya menatap langit yang terlihat dari sela genteng kaca tepat di atas aku duduk, disaat itu aku hanya berkata dalam hati: "Ya Allah, Engkau pasti tahu bukan?" Ya, tentunya Allah Maha Tahu, bahkan Allah tahu apapun yang aku tak mampu uraikan dalam lisan. Aku hanya menatap langit, menangis, menangis dan menangis. "Ya Allah aku takut, Ya Allah aku sedih, Ya Allah sungguh engkau lebih besar dari masalahku, Ya Allah ampuni aku, Ya Allah tolong aku, Ya Allah peluk aku, Ya Allah jangan tinggalkan aku, Aku yakin Engkau memberikan yang terbaik lebih dari yang aku inginkan." Hanya seputar itu saja yang aku ungkapkan. Aku hanya ingin bersimpuh

Bersyukur

Syukur.. Kata yang begitu singkat dan sederhana untuk diucapkan namun punya pemaknaan yang dalam dan kadang kala tidak sesedarhana dalam penerapannya. Kamu tahu bahwa bersyukur dapat menyederhanakan rumitnya permasalahan yang menyempitkan hati? Namun sayangnya kodrat manusia sebagai pengeluh sering memburamkan syukur sehingga tak terlihat pandangan akal. Syukur pun bukan hanya saat didatangkan hadiah berlimpah atau kemenangan besar. Namun syukur baiknya ada saat semua terasa sempit, dan ini akan terasa sangat nikmat. Seperti pagi ini, saat aku lupa membawa uang untuk ongkos angkot, dan tanpa diduga ada uang tersisa dengan nominal sejumlah ongkos angkot itu, tidak kurang, tidak lebih. Percayalah selalu ada sela pada keluhmu untuk bersyukur. Karena bersyukur akan melapangkan hatimu dan menjadikannya samudera luas yang tak akan terusik oleh riak tangan manusia. Dan kejadian pagi ini juga membuktikan bahwa Allah telah menjamin rezeki hambaNya, tidak kurang dan tidak lebih, sesuai ke

Lingkar Pertemanan: Ali Tamlikan

Bipbipp.. Perkenalkan temanku dan adek-adek yang ga gemes ini, namanya Ali.. Ali Tamlikan (nama aslimukah ini li??) Kenal sama Ali semenjak dikantor. Ali ini jauuuuuh lebih muda dari aku. Kelahiran 1997 dia. Dan yupss.. semakin harus menerima kenyataan ya kalau aku udah ga muda muda banget. Ali ini dulu jadi Cad operator di RTT udara, terus pindah ke RTT darat. FYI yaa.. Ali ini pinter lhoo.. pernah aku liat gallery design nya bagus-baguuus cuyy.. eike aja belum bisa kayak gitu. Dia punya potensi yang baguss dan harus terus dikembangkan. Ali juga punya kepedulian sosial yang keren. Dia pernah mengumpulkan buku-buku untuk perpustakaan di kampung halamannya. Saat ini sudah ga sekantor sama Ali. Apapun dan dimana pun pilihan karirnya saat ini, I knew that was the best for you bro. Sukses teruuusss ya Ali ^_^

Lingkar Pertemanan: Mei Zulindasari

Nexttt is.. Mei Zulindasari. Temenku yang satu ini konon sering banget namanya di salah sebut, di bagian "Zulindasari". Kadang malah jadi zulidansari atau malah jadi pertanyaan, lahirnya bulan mei atau juli 😅 Aku sama mei ini juga kenal semenjak kelas 10 SMA, kita sekelas 2 kali alias 2 tahun, di kelas 10 dan kelas 12. Di kelas 12 Mei duduk sama vita. Kita sering pulang bareng dan main bareng sejak SMA dulu (plis bilang iya ya mei 😆). Kadang kita suka main ke perpus, terus dulu saat aku blm punya HP, suka liat2 kalau buat internetan. Beberapa kata tentang teman ku ini adalaaaah: LOYAL buktinya kita sudah 11 tahun temenan, dan insyaaAllah ga ada berantem yang sampe benci dan ninggalin satu sama lain. PEMAAF Penjelasan cukup dihatiku aja, ahayyy BERINTEGRITAS She's doing best she can on her duty in her company PEMURAH HATI Sering nawarin buat sekalian beli barang, secara kantornya di atas mall, wkwk.. jd beli apa-apa bisa nitip sama mei dan juga di talangin du

Lingkar Pertemanan: Yulivita Miya Lestari

Hollaaa.. Perkenalkan temanku yang satu ini, namanya.. Vita aka vita charm, biasa aku panggil gitu hehehe Aku mengenal vita sejak kelas 10 di SMA, kami sekelas 3 tahun pula. Jika aku menggambarkan bagaimana vita ini dalam beberapa kata: SUPEL Jadi vita ini anaknya gampang aja gitu ngobrol dan punya topik sama org2 hoho RAJIN Vita itu yang paling rajin dalam catat mencatat, udah rapi tulisannya, lengkap pula isinya. Alhasil jadi sering deh pinjam2 catatannya. PINTAR Menurutku vita ini kuat kemampuan diilmu eksak. Soal itung2an, apalagi tentang uang (maklum ya kuliahnya akuntansi wkwk) pembagian dan perhitungannya pas, adil dan ga kurang ga lebih. PEKERJA KERAS Berhubungan dengan betapa rajinnya vita, mendukung karakternya menjadi pekerja keras dan cerdas tentunya menurutku. Dulu tuh kalau lagi belajar fokus dia. Masih banyak lagi deskripsi yahudd tentang vita, but I let keep it just on my mind yaaa... She's loyal friend for me, dan juga penyebar aura positif. Walau kad

Lingkar Keluarga: Emak

Haihai.. Aku mau nulis tentang ibuku, biasa aku panggil Emak. Emak ku ini pekerja keras. Dari zaman aku kecil, emakku ngewarung, aku diajak-ajak ke agen (tempat supplier barang buat warung) sambil digendong-gendong. Emak ku ini suka bercerita, walau anaknya ini sering pula sampai bosan mendengar (duh anak tak baik). Emak ku ini enak masakannya. Cuma karena akhir-akhir ini cuma bertiga aja dirumah, udah gitu banyak jenis makanan yang dilarang makan, jadi jarang masak deh. Emak ku ini mandiri. Selama masih bisa dikerjakan sendiri, tidak mengandalkan orang lain. Emak ku ini management keuangannya juara. Ngalahin menteri keuangan sri mulyani malah. Karena sangat goooooodnya, susahlah aku kalau mau beli sesuatu dari uang tabungan yang aku titip ke emak. Good sih, jd rem buat aku yang boros ini.hhaha Jadi gini, emak ku ini suka curhat panjaaaang ke aku, tapi saat aku curhat sedikit langsung terpatahkan. Aku sempat bete dan sebel. Merasa aku tak pernah didengar, gitu. Tapi dibalik itu

Lingkar Pertemanan: Yuning Ika Rahmawati

Perkenalkan tentang temanku ini, Namanya Yuning Ika Rahmawati. Kami bertemu saat kelas 10 SMA, waktu itu yuning duduknya sama erni (cmiiw), tapi semenjak kelas 11-12 kami jadi teman semeja tapi beda bangku ya. Aku rasa kami berjodoh, karena saat kuliah kami dipertemukan di kampus yang sama, walau jurusan yang beda, tapi kelas kita tetanggaan. Beberapa teman yuning pun jadi temanku, dan beberapa temanku jadi teman yuning. Lalu kita bersama-bersama memperbesar lingkar pertemanan kita. Jika digambarkan dalam 5 kata dari sudut pandangku, maka yuning itu: CERDAS KRITIS AKTIF OPEN MINDED RAJIN/PEKERJA KERAS Sebenarnya masih banyak lagi sampai akupun kehabisan kata buat mendeskripsikannya. Yang pasti, dia salah satu influencer dan pemacu semangat untukku. Pribadinya yang aktif, supel dan penuh semangat positif, membuatku ingin berlomba pula buat jd aktif dan berfikir maju, aktif, produktif dan luas kedepan. Ya begitu aku, perlu pemicu yang konstan dan stabil agar bisa semangat menjad

Hujan Tak Selalu Tentang Masa Lalu

Hujan.. saat dimana kenangan dan masa lalu menguap bersama panasnya bumi. Hujan.. saat rindu bersatu padu bersama aroma debu Seringnya hujan dilekatkan pada beberapa quote atau cerita-cerita percintaan. Hujan diidentikan sebagai momen yang syahdu untuk tenggelam dalam masa lalu. Namun ada perspektif berbeda yang hujan tawarkan dari sekedar mengenang mantan yang telah berlalu dan telah bahagia bersama pasangan yang baru. Hujan adalah saat langit membuka pintunya. Memberikan ruang yang tak terbatas pengetahun manusia untuk mengadu dan berdoa. Bukankah ini sangat indah? Hujan adalah saat rahmat Tuhanmu menyentuh mu dengan lembut. Membuat mu merasa Ia begitu dekat, sedekat bulir air hujan yang menyentuh kulitmu dengan sejuk. Bukankah itu sangat indah?? Hujan sebagai pembuktian betapa Maha Kaya Tuhan mu, namun tetap memberikanmu sesuai kadar kebutuhanmu. Coba bayangkan kalau hujan butirnya seperti air seember gitu. Namun Tuhan sayang padamu, hingga Ia hanya menurunkan gemericik-gemer

Aku Mencintaimu Dengan (Tak) Sederhana

Mencintaimu tak sesederhana api yang membakar kayu menjadi debu, Mencintaimu tak sesederhana angin yang menerbangkan debu sambil berlalu, Aku mencintaimu tak sesederhana seperti hati yang mudah melekat hanya karena lagu, Oleh karena itu tak sederhana pula aku melupakanmu, sebab jejakmu terlanjur membekas dihatiku Sebuah puisi pada lembar kertas yang kian menguning, yang tengah mengusang termakan usia. Kertas yang telah terabaikan 2 tahun terakhir diantara halaman buku tua yang lama tak ku jamah. Kata-kata terakhir yang ku terima sebagai pernyataan akhir dari dua orang yang saling meniadakan pada akhirnya. Bukan maksudku sengaja mengabaikannya. Tapi tak semudah itu membaca isi dan maknanya, yang bisa jadi membuatku tak ingin pergi dan menetap kembali pada hati yang sama. Selang waktu berlalu, nyatanya hatiku masih bergetar membacanya. Guratan tulisan tangannya membuatku hatiku teriris dan kian menggetar. Karena bagiku, menghapus kenangan tentangnya tak sesederhana ombak membasuh g

Titik Nol

Pernah merasa berada di titik terendah dalam kehidupan atau biasa disebut titik nol? Atau bahkan terasa lebih rendah hingga sampai titik minus? Aku pernah. Dan kondisi seperti ini kalau ga segera kita ambil tindakan dan dibuat berlarut-larut dan bertumpuk selama jangka waktu yang lama bisa-bisa kesehatan psikis kita menjadi ga sehat. Kondisi ini bisa mempengaruhi kondisi fisik juga lho. Dalam tulisan ini aku mau share tentang pengalamnku, disini aku ga akan ceritain detail latar belakang hingga berada dititik itu, tapi aku mau berbagi yang menurutku lebih penting, yaitu gimana cara keluar dari kondisi itu. Pertama aku mau kasih gambaran dari sudut pandangku tentang bagaimana rasanya berada di keadaan terendah itu. Waktu itu terasa semua serba salah, mulai dari lingkungan hingga semua orang serasa salah dimataku. Aku merasa hanya hidup sendiri dan tak ada orang lain yang peduli. Tak ada satupun orang yang aku percaya saat itu, semua aku pandang sama, yaitu sebagai orang yang selalu mem

Media Sosial

Media sosial. Tentang apa itu media sosial, beragam jenis media sosial dan segala fitur kelebihan masing-masing jenis media sosial, sudah tidak perlu lagi dijelaskan. Segala keuntungan yang didapatkan pun seperti kemudahan dan kecepatan informasi disampaikan atau diterima sudah menjadi pengetahuan umum bagi para penggunanya. Tapi seberapa jauh media sosial mempengaruhi hidup para penggunanya? Seberapa besar manfaat yang didapat? Secara sadar atau tidak sadar, media sosial telah membawa banyak perubahan bagi kehidupan penggunanya. Media sosial secara diam-diam telah mencuri dua hal yang berharga milik kita. TIME & MIND Time atau waktu adalah bagian yang sangat berharga dalam kehidupan. Sekali waktu pergi, tak ada kesempatan kedua untuk kembali. Betapa pentingnya waktu bahkan disebutkan dalam salah satu surah Al Ashr di Al Qur'an, "Demi waktu..". Let me ask you something, seberapa banyak waktu yang kamu habiskan dalam sehari bersama gadgetmu? Saat kamu sibuk bers

Menulis

Menulis untukku bukan karena hidupku pumya cerita yang sempurna. Tapi menulis untukku adalah berbagi rasa yang pernah aku punya, untuk berbagi kekuatan dan semangat bagi mereka yang sedang atau pernah punya permasalahan yang sama. Bahwa aku dan kamu ga sendiri, masih ada orang yang mengerti tentang rasa yang bahkan sering sulit untuk diceritakan. Aku pernah punya pengalaman itu, saat membaca tulisan seseorang yang membuat aku, "kok pas banget ya ? Kok bisa sama?" Dan disaat itu aku merasakan bebanku kian mengikis karena ada orang diluar sana yang merasakan hal serupa. Aku tidak bersyukur orang tersebut ditimpa masalah, tapi aku bersyukur masih ada orang yang memberikan arti bersyukur ditengah ketidak sempurnaan, masih ada yang mengingatkan bahwa hidup manusia memang jauh dari sempurna, tapi kita masih punya Allah yang sempurna, Allah yang akan menyempurnakan retakan hati kita menjadi lekat, Allah yang mengubah air mata kecewa terhadap makhluk menjadi air mata taubat dan syuku

Seni menyelamatkan si karang ini

Aku sedang diposisi yang seharusnya aku berhenti. Namun sayangnya saat aku memutuskan memulai, aku tidak menyiapkan diri untuk belajar berhenti. Aku tidak ingin menjelaskan hal apa yang aku maksud ini, bukan karena pihak yang terlibat adalah aib. Seperti api dan air yang saling berlawanan bertemu, tentu akan ada gejolak didalam wadahnya, yaitu hati. Aku salut dengan mereka yang berdiri kukuh jauh dari api, ataupun mereka yang berani memadamkan api dengan airnya. Bahkan aku termakan kata-kataku lewat temanku sebagai pengingat. Namun lagi-lagi aku hanya malu tanpa mendengarkan kata-kata itu. Aku tahu diriku. Aku adalah orang yang akan mengoreksi diriku sendiri sebelum mendengar orang lain mengoreksiku. Aku adalah orang yang akan memberontak jika orang menghakimi dan memerintahku, ya aku pemberontak yang gemar membelot. Dan aku sebagai pengoreksi diri tidak diimbangi dengan tindakan nyata, melainkan hanya berputar di kepala. Aku butuh tangan yang membantuku keluar dari lingkaran ini. O

Wanita Berdaya Ramah Keluarga

Kalau dari judulnya agak berat ya buat saya tulis karena ga ada riset atau pendapat ahli dibidang tentang keluarga dan lainnya yang berkaitan. Dalam tulisan ini, saya bukan mengurai kriteria ideal wanita dalam keluarga dan rumah tangga, karena saya pun belum berpengalaman berkeluarga mandiri, wkwk.. Okaaayy.. mari mulai masuk topik bahasan ya. Hmm.. wanita berdaya tapi tetap ramah keluarga? Di zaman sekarang, dimana wanita sudah bebas melakukan kegiatan, bebas bersekolah sampai jenjang yang tinggi dan bekerja secara aktif bahkan pada bidang yang dulu cuma pria yang ada disana. Zaman yang sering di teriaki emansipasi dan kesetaraan gender antara kaum adam dan kaum hawa, yang pada kenyataannya juga suka lucu. Misal wanita minta disetarakan kedudukannya dengan pria, seperti bisa mencapai jabatan yang sama dengan pria, bisa dapat kebebasan yang sama dengan pria deh pokoknya, tapi di kondisi tertentu wanita juga ingin diprioritaskan dan didahulukan, seperti istilah "ladies first&qu

Sebelum Habisnya Masa di Dunia

Untuk menulis ini sebenarnya agak ngeri-ngeri sedap, tentang kematian.. hmm kita ganti aja ya katanya jadi saat waktu didunia kita sudah habis. Jika membahas tentang habisnya waktu kita didunia, tentu akan menjurus tentang tujuan hidup kita yang inginnya akan berlanjut walau hidup itu telah habis. Bukan tujuan yang sebatas kita hidup, dimana saat hidup kita habis, habis pula tujuan kita dan apa yang kita usahakan sesuai cita untuk diri kita itu bisa jadi melebur bersama jasad kita atau hanya menguap dan hilang diudara. Seharusnya hal ini sudah saya pikirkan sejak lama, justru saat awal pembentukan cita-cita saya (kita) sudah diarahkan untuk tujuan setelah hidup/ akhirat, bukan hanya cita-cita seperti ingin jadi dokter atau pilot contohnya. Sepertinya sudah cukup ya intermezzo nya, sekarang saya mau membagikan apa aja yang ingin saya lakukan. 1. Jadi orang beriman kepada Allah dan mengimani Muhammad Salallahu A'laihi Wassalam. Mengapa? Krn saya pernah membaca di Al Qur'an (

How I Became who I am Now

Saat orang bilang kalau aku "baik", aku tahu saat itu Allah menutupi segala keburukan-keburukanku. Jika saja mereka tahu, pasti saja mereka akan jauh untuk terpikir seperti itu. Aku yang saat ini bukan aku yang dahulu. Selama waktu berjalan, melalui lingkunganku pula aku banyak belajar hingga aku menjadi seperti saat ini. Kalau kamu terpikir tentang sedikitnya aku bercerita tentangku kepadamu, coba tanyakan dahulu dirimu, seberapa sering kau bertanya tentangku? Seberapa ingin tahu dan antusiasnya dirimu ingin mengenalku? Dari hidup aku belajar banyak hal. Aku belajar menjadi orang yang tertutup saat orang terdekat mengabaikan dan menolak cerita antusiasku. Aku belajar untuk menonjol dan aktif dari kelompokku saat anggota kelompokku dulu meninggalkanku dan membohongiku. Aku belajar menjadi pencuriga saat orang-orang terdekatku mengkhianati dengan kata dan lakunya. Aku belajar untuk tidak mempercayai saat orang terdekatku membohongiku lebih dari sekali. Aku belajar untu

1000 Reasons to Hate and Love

Hate  dan  love , dua kata yang saling bertolak belakang tapi sama-sama punya makna yang dalam di sumber tempat yang sama, yaitu didalam hati. Dua kata ini yang merupakan jenis perasaan juga punya andil besar dalam perspektif kita. Dan dua kata ini bisa menjadi objektif sekaligus subjektif tergantung dimana meletakannya. Akan menjadi subjektif jika penilaiannya dari rasa, dan menjadi objektif jika punya landasan hukum (bagi muslim berdasarkan Al Qur’an dan Hadits). Saat kita merasakannya didalam hati, dan menujukan masing-masing dari rasa ini pada suatu hal, entah itu benda mati atau makhluk hidup, menurutku kita akan menciptakan alasan-alasan untuk mendukung rasa itu untuk dicintai/ sukai ataupun alasan-alasan yang menguatkan penolakan pada suatu hal yang tidak disukai atau dibenci. Saat kita menyukai suatu hal, walaupun banyak orang yang mempertanyakan hal yang kita sukai dan berpendapat negatif tentang pilihan kita itu, otak kita akan mencari alasan untuk membantah argument

Review K-Movie: Along with The Gods (The Two Worlds)

sumber: Asianwiki Film produksi Korea Selatan yang disutradarai oleh Kim Yong hwa dan ditulis oleh Joo Ho Min dan Kim Yong Hwa ini rilis pada penghujung tahun 2017 lalu. diproduseri oleh Choi Ji Sun, Won Dong Yeon, Kim Yong Hwa, dan Kim Ho Sung dengan durasi sekitar 139 menit ini bergenre fantasi dan drama dengan latar cerita seputar kejadian setelah mati. Film ini merupana adaptasi dari web comic berjudul Singwa Hamgge yang terbit sejak tahun 2010. Daya tarik dari film ini selain genrenya yang berbeda dari film-film drama sebelumnya, terdapat pula aktor-aktor yang namanya sudah tidak asing lagi bagi penggemar film ataupun drama korea. Aktor dan aktris yang terlibat antara lain  Cha Tae Hyun, Ha Jung Woo, Ju Ji Hun, Kim Hyang Gi, Do Kyung So (Personil EXO) dan sederet aktor aktris lain yang tidak asing lagi. Film ini dibuka dengan kematian dari tokoh utama yaitu Kim Ja Hong yang konon adalah jiwa mulia. Ja hong kemudian dikawal dan dibantu dengan 3 wali untuk menjalani seran

Puisi Lama bukan Untuk Ibu

Aku tenggelam dalam kisah cinta yang penuh intrik dan dilema. Sesaat kau membuatku terpana, namun beberapa saat kau membuatku bagai orang yang paling hina. Senyummu itu, yang selalu aku kagumi setiap menatapmu, yang sanggup melelehkan hatiku dan juga membakar jantungku. Kamu tahu.. aku bukanlah orang yang bodoh, namun kamu selalu berhasil membodohiku dengan kata-kata sederhanamu yang membuatku hanya mempunyai satu dunia, yaitu kamu. Dan saat kamu pergi, apalagi yang aku punya selain mati? Kutemukan kembali selembar kertas yang kutulis puluhan tahun silam. Kertas yang kini terkoyak lapuk oleh waktu. Kertas saksi hidupku pengingat masa laluku yang tak selalu ingin ku ingat. Dan kini bukanlah air mata seperti dulu saat aku menulis kata-kata itu. Sesekali renungan dan cekik tawa yang keluar dari mulutku ini. Betapa aku terjebak dalam perasaan dan kata-kata yang hampir membuat ku gila. "Kenapa pak? Kok tertawa gitu?" Tanya wanita yang tetap cantik diusia senjanya, istriku. &q

Kamu dan Awan

Bagiku kamu seperti awan, Kamu tinggi dan memang sulit untuk dicapai, Tapi bukan tidak mungkin untuk bertemu, Seperti saat tetesmu rela menempuh ribuan kilometer hanya untuk menyentuh tanganku, Seperti awan yang tidak banyak bersuara Bergerak perlahan tanpa kata Namun tetap menaungiku dari kejauhan Meneduhkan ku saat terik menghantam permukaan Namun kadang sebagai awan, Kamu membuatku gelisah tidak karuan, Saat warnamu menggelap suram, Dan membuat hatiku gundah tentang apa yang akan kamu lakukan Terlebih saat akhirnya kamu mulai bersuara Melalui gelegarmu yang memekakan telinga Apalagi sambitan cahaya Cahaya yang mampu menghanguskanku dalam sekali sambaran Namun tetaplah kamu awan yang tidak selalu menakutkan, seperti saat malam kamu menghindar, Memberikanku ruang penglihatan untuk menikmati bintang, Dan bersembunyi dalam gelap malam #sabtulis

Aku Bersyukur bahwa Aku Muslimah

Saat aku minder dan merasa rendah diri, aku perlu ingat kalau aku sudah sangat beruntung. Allah tempatkan aku dilingkungan islam dan menjadikan aku sebagai muslimah, dimana tidak semua wanita di bumi ini mendapatkan kehormatan seperti aku.  Saat aku merasa tidak sehebat teman yang lain, dimana mereka memiliki karir melesat di perusahaan yang di sebut-sebut hebat, aku patut bersyukur Allah telah menempatkan aku di tempat terbaik untukku saat ini dengan banyak keberkahan dan keleluasaan untuk beribadah. Bukankah Allah tidak menuntut dan mewajibkan aku untuk menjadi manager atau posisi lebih tinggi dari itu? jika kelak aku menempati jabatan atau posisi tinggi, maka itu bonus bagiku dan bentuk Allah memberiku tanggung jawab lebih untuk bisa bermanfaat bagi rekan lainnya. Saat aku sedih dengan segala macam permasalahan yang ada, aku bersyukur karena Allah pernah berkata: La Tahzan Innallaha Ma'ana. Allah sudah dari jauh-jauh waktu memberikan jawaban atas kesedihanku dengan berk

Senja

Pada suatu senja, di balkon lantai 2 rumah berwarna abu-abu, bercakaplah sepasang suami istri. "Untuk apa kita disini?" Tanya sang istri yang duduk bersebelahan suaminya dengan tatapan heran. "Memandang senja," jawab sang suami tenang. Sang istri mendengus, "Sudah kubilang, aku tidak suka senja. Aku lebih suka pagi. Bagiku senja membuatku hampa, seperti berada di kota mati sendirian ditengah para zombie. Sungguh tidak ada yang bisa kunikmati dari senja selain kegusaran," "Justru itu. Apakah ada pagi jika senja tak pernah ada? Bagaimana bisa kamu mensyukuri dan menikmati pagi yang kau sukai, jika senja yang kau benci tak pernah hadir untuk saling mengisi waktu yang saling berganti? "Istriku sayang, bersyukur itu satu paket, baik untuk yang kamu senangi menerimanya ataupun yang bahkan kau segan untuk menengoknya, "Seperti aku yang tidak sepenuhnya sempurna, yang pasti punya kekurangan sebagai manusia, namun kau mau menerimanya, hingga k

Sepotong Hati yang Tak Sempat Melengkapi

Banyaknya kesamaan dan tawa yang aku dan kamu miliki dan berbagai rasa yang sempat saling berbagi, membuat aku mengira kamu adalah potongan hati pelengkap milikku. Namun aku lupa satu hal, untuk dapat melengkapi satu sama lain, yang aku butuhkan bukanlah bentuk potongan yang sama, melainkan potongan yang saling menggenapi kekosongan yang aku punya dan begitupun aku yang dapat mengisi kekosongan yang kamu punya. Kita telah mencoba dalam skala waktu yang semakin lama semakin membuat aku dan kamu saling terluka, dalam pemaksaan untuk menyatukan potongan itu. Hingga akhirnya kita menyadari usaha kita lama kelamaan hanya akan merusak potongan hati yang kita punya, entah itu patah, sobek, retak ataupun memar. Semakin kita mencoba, semakin kita melukai satu sama lain hingga rasanya benturan kecil akan membuat retak menjalar dengan rapuhnya untuk saling menggugurkan. Malam itu, saat tangis antara aku dan kamu saling tertahan. Saat aku dan kamu butuh untuk saling menguatkan dan berkata,

Masalah dan Solusi

Setiap manusia hidup pasti punya permasalahan dan persoalan. Tingkatannya juga bermacam-macam, mulai yang mudah hingga sulit. Datangnya pun bisa sendiri-sendiri atau borongan kayak suporter bola. Saat masalah datang apa yang kira-kira kita butuhkan? Yups..Solusi. FYI.. masalah itu datang sepaket sama solusi nya. Hanya walaupun dua hal itu sepaket, mereka belum tentu datang bersamaan. Jika masalah datang (kadang) tanpa diundang, solusi beda cara kawan. Solusi perlu usaha untuk didapatkan, dengan berpikir dan dicari. Tapi tenang, jangan berputus asa berharap, dan hanyalah berharap kepada Allah. Allah tidak akan membiarkan kita hidup dengan masalah tanpa kasih solusi, Allah ga akan menyia-nyiakan hambaNya, selama hambanya yakin. Oleh karena itu jangan risau saat masalah dan tekanan datang, karena solusi selalu ada saat kamu percaya dan berusaha. Dan bisa jadi menjadi jalanmu untuk lebih dekat dengan Rabb semesta alam #sabtulis

Hidup, Hasil dan Proses

Hidup bukanlah hasil. Selama kita hidup kita tak akan menemukan hasil yang membuat kita berhenti berproses. Hidup adalah proses berkelanjutan, dimana tujuan-tujuan yang kita rangkai dalam hidup hanyalah pos untuk merangkai tujuan selanjutnya. Hidup ialah tentang menjaga proses. Tidak lelah dalam proses yang bisa jadi membuat menyerah. Menjaga proses berjalan pada jalur yang tepat menuju wilayah infinity . Dan memastikan tetap hidup pada jalur yang tepat saat Pemilik menjemput kita

Skala Waktu

... Skala Waktu... Masing-masing manusia mempunyai skala waktu yang berbeda, tidak ada yang sama persis. Mulai dari bayi hingga menua dan wafat, masing-masing kita memiliki pola yang berbeda. Ada yang rentang lahir dan mati nya begitu dekat, bahkan tak sampai berumur sehari. Dan ada pula yang skala lahir dan matinya harus melampaui ratusan tahun dan menyaksikan banyak perubahan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, skala waktu antar manusia tidak dapat di bandingkan, karena masing-masing memiliki variabel yang berbeda. Jika meminjam istilah statistika, ada variabel bebas, variabel terikat dan konstanta. Variabel bebas adalah variabel yang dapat kita ubah untuk masa depan, variabel terikat adalah hasil dari formula ajaib variabel bebas kita dengan konstanta yang secara mutlak sudah ditetapkan oleh Rabb kita. Membandingkan satu manusia dengan manusia lain, bagai memperdebatkan ketentuan Rabb yang Maha Pencipta, dan merasa lebih tahu yang seharusnya terjadi daripada yang Maha Tahu. Kita s

Tentang Pilihan

Adakalanya pikiranmu dipenuhi dengan segala macam perkara Yang membuat kepalamu berbuih Hidup kita pun buah dari pilihan Pilihan antara hidup dan mati Masa kini pun bagian dari pilihan Pilihan yang telah kamu tentukan pada masa lalu Dan saat ini pula saatnya kamu untuk memilih Bagaimana masa depanmu kelak akan terukir Pilihlah dengan hatimu sesuai yang Rabb mu inginkan untuk kau pilih. Pinjamlah kacamata rasulmu untuk memilih sesuai teladannya. Karena pilihan tak selamanya mudah untuk dipilih Karena kebenaran tak selamanya nikmat untuk digenggam Karena kadang diam dan mengubur segala benar yang kau tahu bagai fatamorgana yang menyelamatkanmu sementara Namun dunia hanyalah fana, akhirat adalah nyata Satu-satunya pilihan yang tepat adalah menggantungkan pilihan kita pada Maha Digantungi Kelak kamu tak akan pernah kecewa #sabtulis

Titik.

Seperti titik, segala yang bermula tentu akan berakhir. Baik seperti kalimat sederhana yang akan berakhir singkat, ataupun kalimat rumit yang memerlukan koma sebagai jeda untuk menunda. Namun tetaplah titik yang akan dijumpai pada akhirnya. Namun titik bukanlah akhir yang menutup segala cerita. Titik pula sebagai awal mula cerita baru yang selalu diawali huruf kapital, sebagai tanda harapan baru dikemudian waktu. #sabtulis

Jangan Tulis Namaku

Salju melayang tipis diantara gelap dan terang lampu jalan. Kepulan asap yang melayang dan menghilang bersama hangatnya secangkir kopi, dia menatap dalam namun kosong pada jendela di kanannya. Dingin membuat jendela tersebut berembun, hingga jarinya menuliskan sebuah nama. Nama seseorang yang saat ini menatap lekat gerakan tangannya sambil sesekali menyeka tangis. Seseorang yang hanya berani bersembunyi di balik gelap malam dan samar bayang saat siang. Dan itu adalah aku. (Terinspirasi waktu lagi dengar lagu Exo - Universe dan efek nonton drakor I am not a robot, jadilah flash fiction ini) #sabtulis

Sesal

Aku tahu 'Sesal' adalah lampau Yang hadir saat roda waktu tak dapat kembali Tak ada gunanya berharap kembalinya waktu Yang ada hanya menjadi peringatan dimasa nanti Aku menyesal.. Saat aku memilih keputusan Tanpa bertanya kepada Yang Maha Tahu Aku terpedaya oleh tingginya ego dan nafsu Bukan karena buruk yang kudapat Tapi karena, jika saat waktu itu aku bertanya "Apakah yang kulakukan sesuai yang Engkau pinta?" Tentu aku akan berfikir ulang Aku menyesal Saat perilakuku Saat kata-kataku Bukan karena-Mu Karena kutahu kelak aku akan menyesal Jika niat dan tujuanku bukan pada Sang Pencipta Semoga ikhlas dan lapang masih ada Untuk merangkul sesal yang terlanjur ada

Tahu Rasa

Seperti daun yang tak menyalahkan angin atas jatuhnya Seperti perasaan yang tak pernah menyalahkan takdir karena mendekatkannya Seperti waktu yang terus bergulir Mengganti siang dengan senja Senja dengan malam bersama bulan dan taburan bintang, dan seterusnya hingga matahari menyapa dari ufuk timur Mengintip malu dari balik lukisan horizon Yang membentang tak terbatas. Tak ada yang salah dengan semua yang terjadi Tak perlu penyesalan atas apa yang telah berlalu Biarkan bulir embun menetes, menggantikan gersang dengan kesejukan Seperti kepedihan hidup yang selalu membawa arti sebagai pelajaran di masa mendatang Dan juga seperti Hati sebagai organ yang merasa Bukan sebagai penimbang baik atau salah Oleh karena itu, mau bahagia atau pedih Mau bersyukur atau meratapi Mau mencintai atau membenci Rasakan saja, tidak ada yang salah tentang perasaan dan merasakan