Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Cebong VS Kampret

Kenapa sih pendukung Pak Jokowi dipanggilnya cebong? Kenapa sih pendukung Pak Prabowo dipanggilnya Kampret? Apa salah cebong dan Kampret dibawa-bawa pada lika liku pemilu ini padahal mereka ga punya hak pilih? Kenapa para pendukung yang notabene adalah manusia disamakan dengan binatang? Udah gitu binatang yang menjadi rival antara dua kubu pendukung beda jauh kelasnya. Lha wong cebong itu katak yang belum jadi, kecil, imut berenang-renang di air. Sedangkan kampret bentuknya lebih besar, hidupnya digua dan terbang di Udara? Lha mbok cari kalaupun make istilah itu yang seimbang. Dan adalagi sih yang buat aku risih. Kenapa hak pilih orang lain perlu ganggu-ganggu. Misal kelompok A itu pro nomor urut 1 dan kelompok B pro nomor urut 2. Lalu oknum pada kelompok-kelompok itu saling mengejek, Ihhh lu pilih Nomor urut itu? Apa bagusnya ? Cob kalau calon yang gw dukung mah jelas. Hmm.. gini gini, di Indonesia rakyatnya punya hak memilih ya. Dan menurut aku ini sifatnya kebebasan p

Attitude Jemari

Pernah ga mendengar orang tua atau guru-guru kita mengajarkan anak-anak atau murid-muridnya untuk membiasakan diri dengan 3 kata: TOLONG MAAF TERIMA KASIH 3 kata sederhana yang syarat makna walaupun hanya kata-kata sederhana. Semakin berkembangnya jaman dan teknologi, bagaimana orang berkomunikasi tidak hanya melalui kata-kata verbal yang secara langsung diucapkan, tapi melalui kata-kata yang diketikkan oleh jari. Tepatnya ibu jari. Oleh karena itu, menurutku, pedoman sopan santun Tolong , Maaf , Terima Kasih ga hanya diterapkan dikehidupan langsung face-to-face tapi perlu di ajarkan pada jari jemari sebagai cerminan diri di dunia maya. Contoh kasus yang masih hangat buatku nih tentang orang yang aku berikan info untuk mereka terkait kepentingan untuk diri mereka sendiri sebenarnya. Ya memang broadcast supaya ga dua kali ketik atau copas-copas, tapi isinya bukan spam yang ga jelas maksud dan tujuannya. Sekali aku kirimkan info, ga respon. Padahal saat aku kirim pesan itu, sta

I AM AN ENGINEER

Perkenalkan saya adalah seorang engineer. . . . . Namun bukan engineer struktur, karena struktur hati aja belum kuat untuk memikul beban lika liku kehidupan. Bukan pula engineer perkerasan, mengeraskan tekat kamu buat berjalan bersama menuju satu tujuan aja aku belum mampu. Bukan juga engineer sumber daya air, karena menjaga kesejahteraan cinta kamu ke aku aja sering kesumbat apalagi kesejahteraan orang banyak. Apalagi engineer pergempaan, menahan terpaan cemburu aja sering buat simpangan aku terlalu jauh. Kalau kamu ngira aku engineer lapangan terbang, hmmm.. aku belum siap. Liat kamu sama yang lain aja berat, apalagi mendukungmu untuk terbang ke lain hati. Aku pun bukan Engineer geotek. Bisa sih menggali dalam dalam, namun kalau sudah ketemu kerasnya kamu apalagi yang aku bisa selain patah.. Kamu ga percaya aku aku engineer? Aku hanya engineer kata, yang merangkai kalimat untuk membuat hatimu bimbang dan galau. Memang belum pandai menjadikanmu kuat, tapi pasti tak akan me

Reward Buat Diri Sendiri

Hola halo assalamualaikum.. Bismillah Karena gw udah denger tema ini dari 3 orang dalam waktu berdekatan, jadi pengenlah gw bahas ini di blog ini. Tema ini dimulai dari pertanyaan: "Kamu udah capek-capek kerja sebulan terus kalau udah gajian reward buat diri kamu apa?" Semenjak 3 orang bahas tentang ini sama gw, gw jadi mikir, kira-kira gw mau reward apa setelah gw kerja sebulan ini? Ada yang bilang bentuk penghargaan sebulan bekerja berupa membeli barang yang worth it yang bagus yang dipinginin. Dan ada juga yang penghargaannya dengan makan-makan enak tanpa mikirin harganya berapa. Ada pula berupa jalan-jalan ke tempat-tempat yang disukainya. Well.. ga ada yang salah. Masing-masing punya cara berbeda untuk menghargai diri atas kerja kerasnya. Dan begitupun gw. Barang.. Kalau saat ini gw belum ingin barang yang spesifik gw pengen banget. Barang yang gw pengen beberapa waktu lalu udah kebeli, dan adapun yang belum kebeli, sekarang udh ga terlalu minat. Dulu gw penge

Perawatan menyamarkan bekas jerawat

Hola.. assalamualaikum.. Hari ini aku mau sedikit sharing tentang pengalaman wajahku yg belum lama ini jerawatan. Karena tanganku yang selalu gemas buat kopak kopek jerawat tu, rada kering korek-korek, begitu aja terus sampe pas udah ilang jerawatnya tinggal bekasnya. Bekas yang aku kopak kopek ini lebih kelihatan jelas dibanding jerawat yang aku ga apa-apain. Apalagi lokasinya pas banget di pipi. Lalu dengan memanfaatkan stok skincare muka yang dipunya aja, aku luangkan waktu satu malam buat perawatan panjaaaaaang (harusnya yg rutin sih). Pertama, deep cleansing. Aku pakai ponds yang milk itu. Biasanya sih ini buat dua langkah membersihkan muka kalau ditambah sama toner nya. Tapi aku pakai milk nya aja. Caranya cukup ratakan secukupnya ke wajah dan leher. Tunggu beberapa saat sampai ga terlalu cair-cair banget dimuka alias udah agak lebih mengering tapi masih tekstur oily dimuka. Digosok-gosok perlahan. Kalau di aku ini akan keluar gumpalan kotoran gitu. Kalau dirasa udah cukup, b