Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Tentang Pilihan

Adakalanya pikiranmu dipenuhi dengan segala macam perkara Yang membuat kepalamu berbuih Hidup kita pun buah dari pilihan Pilihan antara hidup dan mati Masa kini pun bagian dari pilihan Pilihan yang telah kamu tentukan pada masa lalu Dan saat ini pula saatnya kamu untuk memilih Bagaimana masa depanmu kelak akan terukir Pilihlah dengan hatimu sesuai yang Rabb mu inginkan untuk kau pilih. Pinjamlah kacamata rasulmu untuk memilih sesuai teladannya. Karena pilihan tak selamanya mudah untuk dipilih Karena kebenaran tak selamanya nikmat untuk digenggam Karena kadang diam dan mengubur segala benar yang kau tahu bagai fatamorgana yang menyelamatkanmu sementara Namun dunia hanyalah fana, akhirat adalah nyata Satu-satunya pilihan yang tepat adalah menggantungkan pilihan kita pada Maha Digantungi Kelak kamu tak akan pernah kecewa #sabtulis

Titik.

Seperti titik, segala yang bermula tentu akan berakhir. Baik seperti kalimat sederhana yang akan berakhir singkat, ataupun kalimat rumit yang memerlukan koma sebagai jeda untuk menunda. Namun tetaplah titik yang akan dijumpai pada akhirnya. Namun titik bukanlah akhir yang menutup segala cerita. Titik pula sebagai awal mula cerita baru yang selalu diawali huruf kapital, sebagai tanda harapan baru dikemudian waktu. #sabtulis

Jangan Tulis Namaku

Salju melayang tipis diantara gelap dan terang lampu jalan. Kepulan asap yang melayang dan menghilang bersama hangatnya secangkir kopi, dia menatap dalam namun kosong pada jendela di kanannya. Dingin membuat jendela tersebut berembun, hingga jarinya menuliskan sebuah nama. Nama seseorang yang saat ini menatap lekat gerakan tangannya sambil sesekali menyeka tangis. Seseorang yang hanya berani bersembunyi di balik gelap malam dan samar bayang saat siang. Dan itu adalah aku. (Terinspirasi waktu lagi dengar lagu Exo - Universe dan efek nonton drakor I am not a robot, jadilah flash fiction ini) #sabtulis

Sesal

Aku tahu 'Sesal' adalah lampau Yang hadir saat roda waktu tak dapat kembali Tak ada gunanya berharap kembalinya waktu Yang ada hanya menjadi peringatan dimasa nanti Aku menyesal.. Saat aku memilih keputusan Tanpa bertanya kepada Yang Maha Tahu Aku terpedaya oleh tingginya ego dan nafsu Bukan karena buruk yang kudapat Tapi karena, jika saat waktu itu aku bertanya "Apakah yang kulakukan sesuai yang Engkau pinta?" Tentu aku akan berfikir ulang Aku menyesal Saat perilakuku Saat kata-kataku Bukan karena-Mu Karena kutahu kelak aku akan menyesal Jika niat dan tujuanku bukan pada Sang Pencipta Semoga ikhlas dan lapang masih ada Untuk merangkul sesal yang terlanjur ada

Tahu Rasa

Seperti daun yang tak menyalahkan angin atas jatuhnya Seperti perasaan yang tak pernah menyalahkan takdir karena mendekatkannya Seperti waktu yang terus bergulir Mengganti siang dengan senja Senja dengan malam bersama bulan dan taburan bintang, dan seterusnya hingga matahari menyapa dari ufuk timur Mengintip malu dari balik lukisan horizon Yang membentang tak terbatas. Tak ada yang salah dengan semua yang terjadi Tak perlu penyesalan atas apa yang telah berlalu Biarkan bulir embun menetes, menggantikan gersang dengan kesejukan Seperti kepedihan hidup yang selalu membawa arti sebagai pelajaran di masa mendatang Dan juga seperti Hati sebagai organ yang merasa Bukan sebagai penimbang baik atau salah Oleh karena itu, mau bahagia atau pedih Mau bersyukur atau meratapi Mau mencintai atau membenci Rasakan saja, tidak ada yang salah tentang perasaan dan merasakan