Langsung ke konten utama

Aku Bersyukur bahwa Aku Muslimah

Saat aku minder dan merasa rendah diri, aku perlu ingat kalau aku sudah sangat beruntung. Allah tempatkan aku dilingkungan islam dan menjadikan aku sebagai muslimah, dimana tidak semua wanita di bumi ini mendapatkan kehormatan seperti aku. 

Saat aku merasa tidak sehebat teman yang lain, dimana mereka memiliki karir melesat di perusahaan yang di sebut-sebut hebat, aku patut bersyukur Allah telah menempatkan aku di tempat terbaik untukku saat ini dengan banyak keberkahan dan keleluasaan untuk beribadah. Bukankah Allah tidak menuntut dan mewajibkan aku untuk menjadi manager atau posisi lebih tinggi dari itu? jika kelak aku menempati jabatan atau posisi tinggi, maka itu bonus bagiku dan bentuk Allah memberiku tanggung jawab lebih untuk bisa bermanfaat bagi rekan lainnya.

Saat aku sedih dengan segala macam permasalahan yang ada, aku bersyukur karena Allah pernah berkata: La Tahzan Innallaha Ma'ana. Allah sudah dari jauh-jauh waktu memberikan jawaban atas kesedihanku dengan berkata "jangan bersedih" karena Allah bersamaku. Jika Allah bersamaku apalagi yang perlu aku sedihkan? sedang Allah yang memiliki alam semesta saja sudah bersamaku, itu sudah sangat lebih dari cukup dari sekedar makhluk yang membuatku bersedih.

Saat teman-teman yang lain sudah menikah, dan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan menghantamku dari berbagai arah, saat itu aku bersyukur. Aku bersyukur memiliki waktu lebih lama untuk bermanja dengan orang tuaku, dengan saudara-saudaraku dan keponak-keponakanku. Aku memiliki waktu lebih lapang untuk beraktivitas dan berbaur dengan teman-temanku.

Saat aku iri dengan temanku yang telah dianugerahi keturunan yang lucu nan menggemaskan, aku bersyukur Allah masih memberiku waktu untuk belajar dan berlatih menjadi ibu yang lebih baik kelak untuk anak-anakku.

Saat aku merasa tidak berada dalam lingkungan yang menurutku baik, aku bersyukur mungkin Allah mengirimku sebagai cahaya penerang bagi lingkungan itu.

Saat aku gagal dalam hubungan, aku bersyukur Allah sedang mengarahkanku pada jalan yang lebih baik untukku dengan menjagaku melalui kegagalan bukan menjerumuskan aku ke jurang kehancuran.

Saat doa-doaku belum terkabul, aku bersyukur Allah sedang merencanakan skenario lebih baik bagi hidupku. skenario yang jauh lebih baik dari sekedar yang aku rencanakan dan aku pinta.

Saat aku merasa tersakiti dan merasa dunia tidak adil, aku bersyukur Allah mengajarkan aku bagaimana cara bersabar. Allah mengenalkanku dengan hal yang tidak baik agar aku tidak melakukannya. bukankan Allah bersama orang-orang yang bersabar.

Aku bersyukur semua itu hanya didapat karena aku seorang muslimah. Hadiah terindah berupa hidayah menjadi anugerah terindah sejak aku membuka mata saat ibuku melahirkanku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

You Don't Need to Be Perfect

"Hey, kamu itu cantik. Ga usah malu atau minder" Buat para cewek nih, ada yang pernah ngomong sendiri di depan kaca ga kayak gini? Atau.. "Kamu ga apa-apa, kamu baik-baik Aja" ngomong gini ke diri sendiri saat sebenernya ya kamu lagi ga baik-baik Aja. Apa kamu akan ngerasa lebih baik dengan membohongi diri sendiri dengan kata-kata bak oase ? Tau ga? Kamu ga akan langsung berubah jadi cantik seperti artis-artis wanita korea yang kulitny sebening susu. Atau kamu ga akan tiba-tiba menjadi lega, dengan berpura-pura beban atau masalah kamu itu sepele atau menipu itu tidak akan membuat kamu patah, walau nyatanya remuk sudah hatimu itu. Kalau ga cantik emang kenapa? Masalah? Ga cantik bukan dosa. Selama masih ada 2 Mata, 2 hidung, 2 telinga dan 1 mulut, udah Alhamdulillah banget bukan? Ga ada dalilnya ga cantik masuk neraka. Begitupun hidup ga harus selalu tampak bahagia dan ketawa. It's okay to feel not okay dear. Ga ada gunanya menghindar dari masalah dan memaksa dir...

Sepotong Hati yang Tak Sempat Melengkapi

Banyaknya kesamaan dan tawa yang aku dan kamu miliki dan berbagai rasa yang sempat saling berbagi, membuat aku mengira kamu adalah potongan hati pelengkap milikku. Namun aku lupa satu hal, untuk dapat melengkapi satu sama lain, yang aku butuhkan bukanlah bentuk potongan yang sama, melainkan potongan yang saling menggenapi kekosongan yang aku punya dan begitupun aku yang dapat mengisi kekosongan yang kamu punya. Kita telah mencoba dalam skala waktu yang semakin lama semakin membuat aku dan kamu saling terluka, dalam pemaksaan untuk menyatukan potongan itu. Hingga akhirnya kita menyadari usaha kita lama kelamaan hanya akan merusak potongan hati yang kita punya, entah itu patah, sobek, retak ataupun memar. Semakin kita mencoba, semakin kita melukai satu sama lain hingga rasanya benturan kecil akan membuat retak menjalar dengan rapuhnya untuk saling menggugurkan. Malam itu, saat tangis antara aku dan kamu saling tertahan. Saat aku dan kamu butuh untuk saling menguatkan dan berkata, ...

A Moment To ..

it may make you struggled but remember Allah is always with you Sebagai manusia, aku, kamu ataupun mereka pasti pernah merasa beragam jenis emosional dari yang positif sampai negatif yang hampir saja membuat menyerah dan ingin bertanya: Kenapa aku? Kamu tau ga, kalau Allah lebih kenal kamu dibanding diri kamu sendiri. Jadi Allah tau kamu mampu, tugas kamu menjalaninya, mengurai benang kusut pada masalahmu, bersabar dan berdoa. Mungkin kata-kata inilah yang ingin ku katakan pada diriku sendiri saat masa-masa putus asa menghampiri. Bebaskan berekspresi, cuma jangan berlebih. Curahkan rengekan di sepertiga malam. Kalau sulit bangun masih menjeratmu, coba terus lagi dan lagi. Adukan semua ke Allah, bahkan seremeh hal: Ya Allah Aku tadi pagi kecipratan genangan air karena orang yang bawa motor disampingku. Kamu tau ga, Allah sering ajak ngobrol kita. Menjawab segala tanya yang sering kita lontarkan. Pernah suatu ketika aku bilang: "Ya Allah aku sedih, terasa penuh hati jauh dari tenang...