Langsung ke konten utama

1001 Doors to Enter

ketika salah satu pintu tertutup, ataupun sudah tidak bisa kita masuki lagi, masih ada banyak pintu-pintu lain yang masih tersedia, terbuka dan memberikan ruangnya untuk kita.
itu adalah pengalaman saya kemarin saat saya hendak naik kereta. saya masuk stasiun dengan santai sambil menikmati otak-otak yang saya beli dipelataran stasiun. saat ada pengumuman kereta datang pun saya masih santai, berdiri di area gerbong 12 padahal sudah diumumkan rangkaiannya hanya 8. saat kereta datang, dan saya selesai menikmati otak-otak saya (harusnya tidak makan sambil berdiri ya) kereta baru berhenti di area 8 gerbong. saya berjalan ke arah sana dengan sedikit berlari santai. tepat di pintu terakhir atau paling belakang saya mengantri untuk masuk, dan disana sangat penuh. akhirnya saya mundur. saya melihat pintu kedua dari belakang, penuh pula tak bisa selip selip dan saat saya melihat pintu ketiga, ya! ada kesempatan disana yang ukurannya masih lebih untuk badan seukuran saya, saya pun masuk dengan aman dan lebih nyaman dari pintu-pintu sebelumnya.
sebenarnya ini hal yang biasa dialami oleh para anak kereta atau anker. tapi ada pelajaran berbeda yang lebih dari sekedar tentang naik kereta api yang saya dapat. saat kita hendak memasuki satu pintu, tapi ternyata pintu itu penuh atau tertutup atau tak ada ruang untuk kita, jangan terpaku pada pintu itu saja, saat kita mundur beberapa langkah, dan melihat ke arah berbeda, ada pintu-pintu kesempatan lain yang membuka dirinya untuk kita, memberikan kita kesempatan berbeda yang bahkan jauh lebih nikmat. selalu bersyukur dan jangan pernah berputus asa.
Semangat mencapai impian, kegagalan meraih mimpi adalah, takut untuk bermimpi dan takut mimpi itu tidak tercapai hingga hanya berdiam diri dan tidak mengambil resiko. semoga kita termasuk para pemburu mimpi-mimpi positif dan membuatnya menjadi nyata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

You Don't Need to Be Perfect

"Hey, kamu itu cantik. Ga usah malu atau minder" Buat para cewek nih, ada yang pernah ngomong sendiri di depan kaca ga kayak gini? Atau.. "Kamu ga apa-apa, kamu baik-baik Aja" ngomong gini ke diri sendiri saat sebenernya ya kamu lagi ga baik-baik Aja. Apa kamu akan ngerasa lebih baik dengan membohongi diri sendiri dengan kata-kata bak oase ? Tau ga? Kamu ga akan langsung berubah jadi cantik seperti artis-artis wanita korea yang kulitny sebening susu. Atau kamu ga akan tiba-tiba menjadi lega, dengan berpura-pura beban atau masalah kamu itu sepele atau menipu itu tidak akan membuat kamu patah, walau nyatanya remuk sudah hatimu itu. Kalau ga cantik emang kenapa? Masalah? Ga cantik bukan dosa. Selama masih ada 2 Mata, 2 hidung, 2 telinga dan 1 mulut, udah Alhamdulillah banget bukan? Ga ada dalilnya ga cantik masuk neraka. Begitupun hidup ga harus selalu tampak bahagia dan ketawa. It's okay to feel not okay dear. Ga ada gunanya menghindar dari masalah dan memaksa dir...

Sepotong Hati yang Tak Sempat Melengkapi

Banyaknya kesamaan dan tawa yang aku dan kamu miliki dan berbagai rasa yang sempat saling berbagi, membuat aku mengira kamu adalah potongan hati pelengkap milikku. Namun aku lupa satu hal, untuk dapat melengkapi satu sama lain, yang aku butuhkan bukanlah bentuk potongan yang sama, melainkan potongan yang saling menggenapi kekosongan yang aku punya dan begitupun aku yang dapat mengisi kekosongan yang kamu punya. Kita telah mencoba dalam skala waktu yang semakin lama semakin membuat aku dan kamu saling terluka, dalam pemaksaan untuk menyatukan potongan itu. Hingga akhirnya kita menyadari usaha kita lama kelamaan hanya akan merusak potongan hati yang kita punya, entah itu patah, sobek, retak ataupun memar. Semakin kita mencoba, semakin kita melukai satu sama lain hingga rasanya benturan kecil akan membuat retak menjalar dengan rapuhnya untuk saling menggugurkan. Malam itu, saat tangis antara aku dan kamu saling tertahan. Saat aku dan kamu butuh untuk saling menguatkan dan berkata, ...

A Moment To ..

it may make you struggled but remember Allah is always with you Sebagai manusia, aku, kamu ataupun mereka pasti pernah merasa beragam jenis emosional dari yang positif sampai negatif yang hampir saja membuat menyerah dan ingin bertanya: Kenapa aku? Kamu tau ga, kalau Allah lebih kenal kamu dibanding diri kamu sendiri. Jadi Allah tau kamu mampu, tugas kamu menjalaninya, mengurai benang kusut pada masalahmu, bersabar dan berdoa. Mungkin kata-kata inilah yang ingin ku katakan pada diriku sendiri saat masa-masa putus asa menghampiri. Bebaskan berekspresi, cuma jangan berlebih. Curahkan rengekan di sepertiga malam. Kalau sulit bangun masih menjeratmu, coba terus lagi dan lagi. Adukan semua ke Allah, bahkan seremeh hal: Ya Allah Aku tadi pagi kecipratan genangan air karena orang yang bawa motor disampingku. Kamu tau ga, Allah sering ajak ngobrol kita. Menjawab segala tanya yang sering kita lontarkan. Pernah suatu ketika aku bilang: "Ya Allah aku sedih, terasa penuh hati jauh dari tenang...