Hidup bisa berubah 180° semudah membalikan telapak tangan
Aku, kamu ataupun mereka, pasti pernah ataupun sedang mengalami perubahan hidup yang signifikan, yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Semua terasa berputar balik.
Aku? Pernah.
Tertipu puluhan juta, uang hasil mengumpulkannya sedikit-sedikit raib tanpa jejak. Impian kami hilang. Hingga akhirnya kami mengikhlaskan.
Bapak sakit hingga akhirnya Allah lebih menyayanginya.
Dalam durasi seminggu. Bapak sakit yang begitu cepat menurunnya. Dari yang hilang kemampuan bicara, hingga didiagnosa stroke dan setengah badannya tak dapat berfungsi. Aku yang selama hidup, belum pernah merasa sulit secara finansial karena kedua orang tua selalu mencukupi dan kakak-kakak yang selalu memberikanku banyak hal, baru kali itu merasa sempit dan bingung Cari uang kemana, karena gaji penuhku saja hanya cukup membiayai obat setengah bulan, itupun kalau tidak dipotong untuk makan dan transport.
Tidur dialas seadanya bersama keluarga pasien lain. Makan satu nasi bungkus berdua, selain makan untuk kebutuhan, tapi juga untuk hemat biaya. Aku tau masih ada yang mengalami lebih buruk dari aku. Alhamdulillah walau kadang terasa sempit, tapi Allah cukupkan saja setiap ada kebutuhan waktu itu. Dalam sehari hanya dihabiskan untuk menunggu jam besuk 2 Kali sehari.
Life paused.
Saat memasuki lorong ruang HCU, walau belum ada yang kasih tau apa yang terjadi. Ku merasa orang-orang disekitar melihat ke arah ku.
Ada yang ga beres pikirku
Padahal hari itu, salah seorang kawan baru saja bersiap mau membesuk. Tapi ternyata berubah untuk melayat.
Mudah bagi Allah untuk mengubah keadaan. Dari lapang menjadi sempit, dan dari sempit menjadi lapang. Semoga kami menambah syukur.
Sejujurnya, salah satu hal yang berat adalah saat harus menjelaskan bagaimana kronologi perginya bapak. Dan saat harus menjelaskannya berulang kali pada setiap orang yang datang melayat.
Sebentar lagi 1 tahun bapak pergi. Tapi aku masih belum menghilangkan kekhawatirannya padaku saat ia masih hidup. Semoga aku bisa menghilangkan kekhawatiran emak dan menjadi anak yang sholehah lagi baik dan membahagiakan.
Komentar
Posting Komentar