Hujan.. saat dimana kenangan dan masa lalu menguap bersama panasnya bumi.
Hujan.. saat rindu bersatu padu bersama aroma debu
Seringnya hujan dilekatkan pada beberapa quote atau cerita-cerita percintaan. Hujan diidentikan sebagai momen yang syahdu untuk tenggelam dalam masa lalu. Namun ada perspektif berbeda yang hujan tawarkan dari sekedar mengenang mantan yang telah berlalu dan telah bahagia bersama pasangan yang baru.
Hujan adalah saat langit membuka pintunya. Memberikan ruang yang tak terbatas pengetahun manusia untuk mengadu dan berdoa. Bukankah ini sangat indah?
Hujan adalah saat rahmat Tuhanmu menyentuh mu dengan lembut. Membuat mu merasa Ia begitu dekat, sedekat bulir air hujan yang menyentuh kulitmu dengan sejuk. Bukankah itu sangat indah??
Hujan sebagai pembuktian betapa Maha Kaya Tuhan mu, namun tetap memberikanmu sesuai kadar kebutuhanmu. Coba bayangkan kalau hujan butirnya seperti air seember gitu. Namun Tuhan sayang padamu, hingga Ia hanya menurunkan gemericik-gemericik lembutnya. Dan masih saja kadang ada keluh yang terlontar dibanding syukur yang terikrar.
Hujan tak membuatmu takut.
Pakaian basah kuyup lagi tak bawa ganti yang kau takutkan.
Barang-barangmu basah dan merasa dirimu berantakan yang kau takutkan.
Sakit akibat berlarut bersama kedinginan lah yang kau takutkan.
Banjir akibat kerusakan yang sering dipupuk sendiri lah yang ditakutkan.
Malam ini aku merasa betapa manis hujan itu. Betapa sayang jika hanya memaknainya dengan melambungkan pikiran bagi sesuatu yang tak baku bahkan sudah berlalu.
Komentar
Posting Komentar