Langsung ke konten utama

Nothing Compared

Suatu hal bisa dibandingkan jika memiliki variabel serupa..

Apakah bisa membandingkan orang yang satu dengan yang lainnya sedangkan dua orang tersebut memiliki variabel pembentuk yang berbeda?

Seperti latar belakang keluarga, lingkungan dan genetis.

Jika yang menjadi pembanding baik atau lebih baik, buruk atau lebih buruk adalah sosok manusia jaman kini.. kurasa tidak valid.

Masing-masing manusia berbeda, unik dan memiliki kelebihan kekurangan yang berbeda. Baik atau buruk hanya bisa dinilai dari sumber hukum yang valid, bukan manusia yang bisa berubah.

"Masih lebih baik orang tua gw dong dibanding orang tua lo.."

"Masih mending suami gw dong ya dibanding suami lo.."

"Pinteran anaknya si A dibanding anaknya si B"

"Tuh contoh Si A bisa dapat ranking lebih bagus dibanding kamu"

Pernah mendengar atau malah terlibat dari contoh penggalan dialog diatas?

Orang tua mu adalah The best version of parents. The one and only for you. Not for other.

Suami atau istrimu juga begitu. Mereka adalah orang yang lebih baik dan terbaik dari jutaan orang di muka bumi ya tapi itu berlaku untuk kamu aja, bukan untuk orang lain. Bagi orang lain mungkin mereka tidak lebih dari sesama manusia yang tinggal dimuka bumi.

Begitupun anak-anakmu. Sebagaimana pun kondisi anakmu, mereka adalah versi terbaik yang selalu kamu banggakan. Dan jangan lupa, begitupun orang tua lain terhadap anak-anak mereka. Dimata para orang tua anaknya adalah segalanya.

Entah orang tua, pasangan atau anak..

Sosok itu semua adalah sosok berharga, yang apabila disandingkan dengan sosok berharga yang dimiliki orang lain apalagi kalau dianggap tidak lebih baik dari sosok-sosok berharga orang lain tentu menurut Saya ini..

Mengoyak hati dan perasaan..

Do you know? There's no point to compare one person to other person. It's wasting time.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

You Don't Need to Be Perfect

"Hey, kamu itu cantik. Ga usah malu atau minder" Buat para cewek nih, ada yang pernah ngomong sendiri di depan kaca ga kayak gini? Atau.. "Kamu ga apa-apa, kamu baik-baik Aja" ngomong gini ke diri sendiri saat sebenernya ya kamu lagi ga baik-baik Aja. Apa kamu akan ngerasa lebih baik dengan membohongi diri sendiri dengan kata-kata bak oase ? Tau ga? Kamu ga akan langsung berubah jadi cantik seperti artis-artis wanita korea yang kulitny sebening susu. Atau kamu ga akan tiba-tiba menjadi lega, dengan berpura-pura beban atau masalah kamu itu sepele atau menipu itu tidak akan membuat kamu patah, walau nyatanya remuk sudah hatimu itu. Kalau ga cantik emang kenapa? Masalah? Ga cantik bukan dosa. Selama masih ada 2 Mata, 2 hidung, 2 telinga dan 1 mulut, udah Alhamdulillah banget bukan? Ga ada dalilnya ga cantik masuk neraka. Begitupun hidup ga harus selalu tampak bahagia dan ketawa. It's okay to feel not okay dear. Ga ada gunanya menghindar dari masalah dan memaksa dir...

Bersyukur

Syukur.. Kata yang begitu singkat dan sederhana untuk diucapkan namun punya pemaknaan yang dalam dan kadang kala tidak sesedarhana dalam penerapannya. Kamu tahu bahwa bersyukur dapat menyederhanakan rumitnya permasalahan yang menyempitkan hati? Namun sayangnya kodrat manusia sebagai pengeluh sering memburamkan syukur sehingga tak terlihat pandangan akal. Syukur pun bukan hanya saat didatangkan hadiah berlimpah atau kemenangan besar. Namun syukur baiknya ada saat semua terasa sempit, dan ini akan terasa sangat nikmat. Seperti pagi ini, saat aku lupa membawa uang untuk ongkos angkot, dan tanpa diduga ada uang tersisa dengan nominal sejumlah ongkos angkot itu, tidak kurang, tidak lebih. Percayalah selalu ada sela pada keluhmu untuk bersyukur. Karena bersyukur akan melapangkan hatimu dan menjadikannya samudera luas yang tak akan terusik oleh riak tangan manusia. Dan kejadian pagi ini juga membuktikan bahwa Allah telah menjamin rezeki hambaNya, tidak kurang dan tidak lebih, sesuai ke...

Manusia Namanya

Kamu tau ga,  kalau Allah berulang kali menyelamatkanmu Menarik tanganmu dari tepi jurang Dan mengangkatmu erat dalam keselamatan Allah pun sering menyembuhkanmu Menyusun kepingan jiwamu yang remuk Dan membingkainya kembali  Dengan penuh kasih dan sayangNya Namun, kita, manusia, terlalu bodoh Terlalu bodoh untuk menjatuhkan diri, Meremukan diri sendiri setelah berulang diselamatkan Setelah jatuh, patah dan Tak berdaya.. Kamu menyeru dari dasar jurang dalam, Lagi gelap dengan penuh Luka.. "Ya Rabb, tolong aku"