Hai 2018,
Terima kasih atas waktunya, sudah hampir satu tahun kita melalui banyak hal bersama. Betapa banyak pelajaran yang kamu berikan. Dan aku tahu tidak semua pelajaran aku sukai, namun jelas semua yang kamu beri bermanfaat. Begitu banyak visi yang ingin aku gapai bersamamu, namun aku belum menyamakan langkah kita untuk sampai ke tujuan.
Selama kita melewati setahun bersama, tentu kamu menyaksikan malam dan siangku yang kadang berubah tak menentu. Kau saksi terbitnya senyum di lengkung bibirku bahkan sebelum matahari menyeruakkan cahayanya. Kau saksi pula mata sembabku bagai bulan purnama, walau sabit masih menggantung mesra. Kau saksi nafasku tersekat menyesakkan dada hingga air mata dan udara tersekat di dimensi berbeda. Kau adalah tahun luar biasa bagiku. Tahun yang menguatkanku atas segala kenyataan yang memang tak selalu sesuai inginku. Kau ajarkan aku untuk bangkit dan berhenti menyandarkan harap pada bukan yang memiliki dunia. Kau tahu, betapa banyak pelajaran yang membuat hatiku terasa lebih ringan menerpa keadaan? Bahwa semua yang ada bukan milikku, tapi milik Allah, juga hati yang berada pada genggaman Rabb ku dimana terbolak-balik sesuai kehendak Nya. Kau ijinkan pula aku berusaha, mengijinkanku merasa, sebuah cara yang dulu hanya rencana.
Terima kasih 2018, Kau adalah yang terbaik. Walau begitu kita cukupkan waktu kita hingga dua hari kedepan saja. Dan biarkan aku memulai dan memperbaiki semuanya.
Hai 2019,
Aku sudah menyiapkan banyak hal untukmu. Walau percaya diriku masih terseok antara langkah satu dan lainnya. Yang aku tahu aku ingin merangkaimu lebih baik dari tahun sebelumnya. Kuingin tak hanya tujuan yang aku rencanakan, tetapi langkah untuk mencapai tujuan itu pun perlu aku rencanakan.
Semoga kita dapat bekerja sama dan mengukir cerita indah. Bukan cerita indah bak dongeng, tapi cerita yang membuat Rabb ku semakin cinta padaku.
Komentar
Posting Komentar