Langsung ke konten utama

Dear Bapak

Dulu aku ngerasa bapakku itu bukan my first love
Aku ngerasa kenapa bapakku ga kayak bapak-bapak yang lain
Hubunganku dengan bapakku pun canggung dan dingin. Kalau bapakku ngeliatin aku malah bilang yang ga enakin dan ga suka diliatin gitu. Dan sekarang aku kangen diliatin ga jelas gitu.
Jarang kami pergi bareng
Jarang banget foto keluarga. Kalaupun ada, biasanya bapakku jarang difoto.
Waktu wisuda pertama n kedua bapak ga ikut krn takut kecapekan.

Aku seneng banget waktu dapet bonus kemarin. Aku emang udah rencana pengen makan bertiga aja sama emak dan bapak ke luar. Dan bapak terakhir pernah bilang, pengen di ajak makan keluar juga. Terakhir udh bujuk2 emak buat makan dluar tapi emak bilang ama bapak aja. Parahnya aku gamau klo ga ada emak. Padahal kan bisa aja quality time ama bapak aja.

Soalnya biasanya kmn2 sama emak mulu. Nyesel aku. Kenapa aku ga sadar pas bapak masih sehat. Kenapa aku cuek banget jadi anak. Kenapa aku sering kasar. Aku nyesel banget. Aku jahat banget jadi anak. Padahal bapakku itu baik banget padahal terbaik.

Bapak selalu kasih yang aku mau dan pinta
Yang beliin sarapan padahal akunya udah dibeliin masih aja komplain gegara menu yang dibeli sama tiap hari.
Bapak yang dulu selalu anter aku sampe naik angkot yang bawain tas aku yang berat.
Bapak yang serba bisa kalau aku minta ini itu.
Bapak yang pengen bersikap manis tapi akunya ngehindar.
Bapak yang nelponin aku tiap malam kalau pulang malam.
Bapak yang selalu nanyain aku udah makan atau belum kalau keluar Kota.
Bapak adalah bapak yang terbaik. Cuma akunya yang ga bersyukur.
Maafin aku ya.

Aku selalu Sayang emak bapak, tapi ga tau gimana cara ungkapinnya

Aku yang kebanyakan habisin waktu diluar. Kalau dirumah jarang bantu dan malah tidur2an aja.

Aku yang sering ngomel kalau bapak nyetel dangdut keras2 atau volume tivi yang kenceng.

Aku yang sering komen kalau bapak ngomong sendiri ngomentarin apa yg ditivi padahal emak lagi di ruangan belakang.

Maafkan aku pak, aku yang paling dimanjain tapi akunya masih sangat jauh dari baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

You Don't Need to Be Perfect

"Hey, kamu itu cantik. Ga usah malu atau minder" Buat para cewek nih, ada yang pernah ngomong sendiri di depan kaca ga kayak gini? Atau.. "Kamu ga apa-apa, kamu baik-baik Aja" ngomong gini ke diri sendiri saat sebenernya ya kamu lagi ga baik-baik Aja. Apa kamu akan ngerasa lebih baik dengan membohongi diri sendiri dengan kata-kata bak oase ? Tau ga? Kamu ga akan langsung berubah jadi cantik seperti artis-artis wanita korea yang kulitny sebening susu. Atau kamu ga akan tiba-tiba menjadi lega, dengan berpura-pura beban atau masalah kamu itu sepele atau menipu itu tidak akan membuat kamu patah, walau nyatanya remuk sudah hatimu itu. Kalau ga cantik emang kenapa? Masalah? Ga cantik bukan dosa. Selama masih ada 2 Mata, 2 hidung, 2 telinga dan 1 mulut, udah Alhamdulillah banget bukan? Ga ada dalilnya ga cantik masuk neraka. Begitupun hidup ga harus selalu tampak bahagia dan ketawa. It's okay to feel not okay dear. Ga ada gunanya menghindar dari masalah dan memaksa dir...

Bersyukur

Syukur.. Kata yang begitu singkat dan sederhana untuk diucapkan namun punya pemaknaan yang dalam dan kadang kala tidak sesedarhana dalam penerapannya. Kamu tahu bahwa bersyukur dapat menyederhanakan rumitnya permasalahan yang menyempitkan hati? Namun sayangnya kodrat manusia sebagai pengeluh sering memburamkan syukur sehingga tak terlihat pandangan akal. Syukur pun bukan hanya saat didatangkan hadiah berlimpah atau kemenangan besar. Namun syukur baiknya ada saat semua terasa sempit, dan ini akan terasa sangat nikmat. Seperti pagi ini, saat aku lupa membawa uang untuk ongkos angkot, dan tanpa diduga ada uang tersisa dengan nominal sejumlah ongkos angkot itu, tidak kurang, tidak lebih. Percayalah selalu ada sela pada keluhmu untuk bersyukur. Karena bersyukur akan melapangkan hatimu dan menjadikannya samudera luas yang tak akan terusik oleh riak tangan manusia. Dan kejadian pagi ini juga membuktikan bahwa Allah telah menjamin rezeki hambaNya, tidak kurang dan tidak lebih, sesuai ke...

Manusia Namanya

Kamu tau ga,  kalau Allah berulang kali menyelamatkanmu Menarik tanganmu dari tepi jurang Dan mengangkatmu erat dalam keselamatan Allah pun sering menyembuhkanmu Menyusun kepingan jiwamu yang remuk Dan membingkainya kembali  Dengan penuh kasih dan sayangNya Namun, kita, manusia, terlalu bodoh Terlalu bodoh untuk menjatuhkan diri, Meremukan diri sendiri setelah berulang diselamatkan Setelah jatuh, patah dan Tak berdaya.. Kamu menyeru dari dasar jurang dalam, Lagi gelap dengan penuh Luka.. "Ya Rabb, tolong aku"