Langsung ke konten utama

Duo "S"

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatu..

Bersyukur dan bersabar..
Tentu sering sekali dengar kata-kata ini. Saat dalam kesulitan dan terkena musibah seringkali orang bicara kepada kita agar banyak bersabar dan saat kita menerima banyak rezeki, kita dianjurkan untuk banyak bersyukur. Tak ada yang salah dengan dua kondisi itu, susah-sabar dan senang-syukur tentu memang kewajaran kan?

Tautan kata yang pertama adalah Susah-Sabar. Tapi dalam setiap susah yang kita terima justru ada syukur yang terselip. Syukur yang nikmat dan bahagianya tidak kalah dibanding saat menerima rezeki yang berlimpah. Sebagai contoh saat kita sedang memiliki uang pas-pas an dan bisa memanfaatkan uang itu semaksimal mungkin, dan mengingat betapa berharga uang yang kita pegang dan ternyata dari yang pas-pasan itu bisa bermanfaat lebih dibanding saat kita memiliki kelebihan. Tentu "uang" hanya salah satu contoh, masih banyak karunia Allah yang patut disyukuri yang tak ternilai dari sekedar mata uang.

Relasi kata selanjutnya adalah Senang-Syukur. Pastinya setiap kali kita merasakan limpahan nikmat dari Allah sudah selazimnya untuk mengucap syukur atas karunia-Nya tersebut. Namun disela nikmat dan indahnya terlimpah rezeki, ada kata yang patut untuk diingat, yaitu "Sabar". Kenapa sabar? kan lagi senang kok bersabar? yaiya kita harus bersabar, dari kelimpahan rezeki yang diterima kita dituntut bersabar dengan bagaimana kita memanfaatkan kelimpahan itu. Apakah hanya sebatas untuk membahagiakan diri atau membuatnya bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Bersabar, karena sesungguhnya kelimpahan adalah salah satu cobaan untuk menguji kita, menguji apakah saat berlimpah kita masih meminta penuh harap ataukah lupa dengan Sang Pemberi nya.
Sabar dan Syukur bukanlah dua kata yang dimaknai terpisah untuk dijalani hanya karena dua kondisi yang berbeda. Keduanya perlu dijalankan beriringan untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan. Keseimbangan yang menjaga kita dari penyimpangan karena silap sesaat. Keseimbangan yang menjaga kita tetap pada jalan yang dikehendaki-Nya.

Jadi apakah hari ini kita sudah mengucap Alhamdulillah?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

You Don't Need to Be Perfect

"Hey, kamu itu cantik. Ga usah malu atau minder" Buat para cewek nih, ada yang pernah ngomong sendiri di depan kaca ga kayak gini? Atau.. "Kamu ga apa-apa, kamu baik-baik Aja" ngomong gini ke diri sendiri saat sebenernya ya kamu lagi ga baik-baik Aja. Apa kamu akan ngerasa lebih baik dengan membohongi diri sendiri dengan kata-kata bak oase ? Tau ga? Kamu ga akan langsung berubah jadi cantik seperti artis-artis wanita korea yang kulitny sebening susu. Atau kamu ga akan tiba-tiba menjadi lega, dengan berpura-pura beban atau masalah kamu itu sepele atau menipu itu tidak akan membuat kamu patah, walau nyatanya remuk sudah hatimu itu. Kalau ga cantik emang kenapa? Masalah? Ga cantik bukan dosa. Selama masih ada 2 Mata, 2 hidung, 2 telinga dan 1 mulut, udah Alhamdulillah banget bukan? Ga ada dalilnya ga cantik masuk neraka. Begitupun hidup ga harus selalu tampak bahagia dan ketawa. It's okay to feel not okay dear. Ga ada gunanya menghindar dari masalah dan memaksa dir...

Bersyukur

Syukur.. Kata yang begitu singkat dan sederhana untuk diucapkan namun punya pemaknaan yang dalam dan kadang kala tidak sesedarhana dalam penerapannya. Kamu tahu bahwa bersyukur dapat menyederhanakan rumitnya permasalahan yang menyempitkan hati? Namun sayangnya kodrat manusia sebagai pengeluh sering memburamkan syukur sehingga tak terlihat pandangan akal. Syukur pun bukan hanya saat didatangkan hadiah berlimpah atau kemenangan besar. Namun syukur baiknya ada saat semua terasa sempit, dan ini akan terasa sangat nikmat. Seperti pagi ini, saat aku lupa membawa uang untuk ongkos angkot, dan tanpa diduga ada uang tersisa dengan nominal sejumlah ongkos angkot itu, tidak kurang, tidak lebih. Percayalah selalu ada sela pada keluhmu untuk bersyukur. Karena bersyukur akan melapangkan hatimu dan menjadikannya samudera luas yang tak akan terusik oleh riak tangan manusia. Dan kejadian pagi ini juga membuktikan bahwa Allah telah menjamin rezeki hambaNya, tidak kurang dan tidak lebih, sesuai ke...

Manusia Namanya

Kamu tau ga,  kalau Allah berulang kali menyelamatkanmu Menarik tanganmu dari tepi jurang Dan mengangkatmu erat dalam keselamatan Allah pun sering menyembuhkanmu Menyusun kepingan jiwamu yang remuk Dan membingkainya kembali  Dengan penuh kasih dan sayangNya Namun, kita, manusia, terlalu bodoh Terlalu bodoh untuk menjatuhkan diri, Meremukan diri sendiri setelah berulang diselamatkan Setelah jatuh, patah dan Tak berdaya.. Kamu menyeru dari dasar jurang dalam, Lagi gelap dengan penuh Luka.. "Ya Rabb, tolong aku"