ketika salah satu pintu tertutup, ataupun sudah tidak bisa kita masuki lagi, masih ada banyak pintu-pintu lain yang masih tersedia, terbuka dan memberikan ruangnya untuk kita.
itu adalah pengalaman saya kemarin saat saya hendak naik kereta. saya masuk stasiun dengan santai sambil menikmati otak-otak yang saya beli dipelataran stasiun. saat ada pengumuman kereta datang pun saya masih santai, berdiri di area gerbong 12 padahal sudah diumumkan rangkaiannya hanya 8. saat kereta datang, dan saya selesai menikmati otak-otak saya (harusnya tidak makan sambil berdiri ya) kereta baru berhenti di area 8 gerbong. saya berjalan ke arah sana dengan sedikit berlari santai. tepat di pintu terakhir atau paling belakang saya mengantri untuk masuk, dan disana sangat penuh. akhirnya saya mundur. saya melihat pintu kedua dari belakang, penuh pula tak bisa selip selip dan saat saya melihat pintu ketiga, ya! ada kesempatan disana yang ukurannya masih lebih untuk badan seukuran saya, saya pun masuk dengan aman dan lebih nyaman dari pintu-pintu sebelumnya.
sebenarnya ini hal yang biasa dialami oleh para anak kereta atau anker. tapi ada pelajaran berbeda yang lebih dari sekedar tentang naik kereta api yang saya dapat. saat kita hendak memasuki satu pintu, tapi ternyata pintu itu penuh atau tertutup atau tak ada ruang untuk kita, jangan terpaku pada pintu itu saja, saat kita mundur beberapa langkah, dan melihat ke arah berbeda, ada pintu-pintu kesempatan lain yang membuka dirinya untuk kita, memberikan kita kesempatan berbeda yang bahkan jauh lebih nikmat. selalu bersyukur dan jangan pernah berputus asa.
Semangat mencapai impian, kegagalan meraih mimpi adalah, takut untuk bermimpi dan takut mimpi itu tidak tercapai hingga hanya berdiam diri dan tidak mengambil resiko. semoga kita termasuk para pemburu mimpi-mimpi positif dan membuatnya menjadi nyata.
Komentar
Posting Komentar