pertanyaan itu berulang mengernyit dalam benak saya.
dari perbincangan hari jumat setelah pulang kerja bahwa saya setelah menikah insyaAllah ingin tinggal di dekat mereka.
hari ini pertanyaan itu seakan menggelitik saya, menggoda saya, meminta pertanggung jawaban atas pertanyaan itu.
hari jumat sepulang kerja, ibu saya tiduran diruang tv. ibu saya sakit, badannya panas, pilek, pusing dan tenggorokannya sakit.
kalau seandainya saya diposisi sakit itu, tentu orang tua saya, terutama ibu saya sudah sangat repot, dari menyegerakan saya minum obat sampai ke dokter berulang ulang kali. tapi toh saya tak berbuat banyak seperti itu ternyata. saat saya tanyakan sudah makan dan sudah minum obat, ibu saya sudah. dan sisanya saya meminta ibu saya istirahat. maafkan saya emak -panggilan ke ibu saya- masih jauh dari perhatian padamu. apa benar saya bisa sepenuhnya menjaga mu? atau malah tetap merepotkan dengan banyak hal. bahkan mengantar ke rumah sakit atau klinik aja ga bisa. maklum belum bisa naik motor, sampai harus panggil aa yg lokasi lebih jauh.
oiya, emak itu ga terlalu suka jalan2 liburan, ya kurang lebih kita setipe seleranya. emak pernah bilang, ga mau jalan2 kesana kesini, capek, mending makan ditempat yg nuansa saung2 gtu, makan2n tradisional sundaan, lalapan, ikan gitu.
insyaAllah ya mak, doakan anakmu ini biar bisa ngajak ketempat yg emak pengen. nnti saat Allah udah kasih rezekinya kita kesana sama bapak dan saya. bertiga. sesekali ingin bermanja ria dengan kalian diluar rumah. iya kita aja. emak cepet sembuh, uhibuki fillah
dari anakmu yg tak perhatian dan sering khilaf
Komentar
Posting Komentar